Thursday, June 18, 2015

Tubuh Anda Saat Memacu AdrenalinIni penjelasannya, mengapa 'main mata' dengan bahaya bisa menyenangkan tubuh dan pikiran Anda.

Awalnya • Saat Anda berada di tepi tebing dengan tali-temali bungee di badan, atau,  ketika Anda melihat roller coaster yang melaju, otak akan mencerna pemandangan atau perasaan Anda. Hasilnya? Anda akan mengatakan, “Wow!”

Amygdala, pusat emosi di otak, akan mengeluarkan peringatan “Oh..oh… ini bukan ide yang baik.”

• Pada saat yang sama, amygdala memberi isyarat pada tubuh untuk mengeluarkan respons berani maju atau mundur menyerah. Hal ini membuat tubuh melepaskan hormon adrenalin, yang dikenal sebagai hormon stres.

• Adrenalin membuat organ-organ tubuh siaga. Paru-paru Anda bekerja lebih keras dari biasa. Jantung memompa oksigen ke otot lebih cepat. Kondisi ini membuat alarm kelenjar keringat menyala untuk memperingatkan tubuh bila terjadi overheating.

• Kadar gula darah naik tinggi dan memberi ekstra tenaga ke tubuh Anda.

• Di tengah-tengah kekisruhan ini, frontal cortex – alias akal sehat Anda– memberitahu bahwa ini sebenarnya bukan bahaya. Bahkan bisa saja Anda malah menikmatinya.

Saat terjun• Ketika Anda terjun menukik – entah itu dalam bungee jumping atau roller coaster – tubuh akan merasakan tarikan gravitasi yang besar (disebut ¬g-force). Bila Anda berbobot, katakanlah 68 kilogram, maka tarikan itu setara dua kali berat Anda.

• Anda akan merasakan semua efek ini: mulut menganga, mata membesar, dan lubang hidung seperti melebar. Ini reaksi wajar, agar Anda bisa melihat atau bernapas dalam keadaan bahaya.

• Selanjutnya, darah dan oksigen akan ditarik masuk dari otak ke tubuh. Bisa jadi, Anda akan mulai merasa pusing seperti hendak pingsan.

• Dopamin, senyawa kimia di dalam tubuh yang berkaitan dengan rasa senang, ikut terjun bebas. Ini akan membuat Anda lebih merasa mual ketimbang bersemangat.

• Tapi otak juga mengeluarkan hormon endorphin, yang menimbulkan perasaan senang. Efek ini akan lebih kentara pada mereka yang memang senang melakukan olahraga ekstrem.

Setelah ituI’m alive! Hormon dopamin kini membanjiri otak, di satu sisi Anda merasa pusing, di sisi lain merasa senang akan kemenangan. Saat efek ini hilang, otak akan kembali meminta hormon dopamin. Inilah yang menjelaskan mengapa orang bisa ketagihan olahraga ekstrem.

• Apakah pria di sebelah Anda tiba-tiba terlihat seksi? Sebuah studi menemukan, pria terlihat lebih menarik di mata wanita yang habis berolahraga ekstrem. Bahkan, jadi ingin mengajak kencan. Bukan tak mungkin tubuh mengartikan luapan kegembiraan sebagai daya tarik seksual. Hmm…

– Laura Beil

Sumber: Dan Blumstein, Ph.D., UCLA; Douglas H. Smith, M.D., University of Pennsylvania; Joe Tsien, Ph.D., George Regents University Medical College of Georgia; Cindy Meston, Ph.D., The University of Texas at Austin.

No comments:

Post a Comment